Kali ini saya mau mengulas sanggul yang dipakai oleh Pengantin Paes Ageng Jogja, yaitu Sanggul Bokor. Sanggul Bokor ini juga memiliki makna filosofisnya.
Sanggul bokor adalah sanggul yang diisi irisan daun pandan kemudian ditutup dengan rangkaian melati. Dimana perpaduan pandan dan melati membawa bau harum yang religius. Hal ini dimaksudkan agar pengantin membawa nama harum bagi masyarakat.
Sanggul bokor dihiasi lagi dengan Jebehan, berupa rangkaian tiga bunga di kanan kiri sanggul berwarna merah kuning hijau. Di tengah sanggul dihias dengan bunga merah yang disebut Ceplok. Pada bagian bawah agak ke arah kanan sanggul dipasang rangkaian melati berbentuk sepanjang 40 cm, yang sepintas menyerupai belalai gajah sehingga dinamai dalam bahasa Jawa sebagai Gajah Ngoling. Rangkaian ini melambangkan kesucian, baik suci sebagai perempuan maupun suci dalam niat untuk menjalani kehidupan pernikahan yang sakral.
Pada sanggul bokor terdapat beberapa perhiasan diantaranya:
- Gunungan, dipasang di depan sanggul. Hiasan ini berupa sisir emas dengan bentuk seperti gunung. Gunung melambangkan kesakralan.
- Centung, berupa sisir kecil di kanan kiri pertemuan rambut dan wajah. Melambangkan gerbang, maksudnya pengantin telah siap memasuki gerbang kehidupan yang sebenarnya
- Cunduk Mentul, sebanyak lima rangkaian dipasang disanggul. Melambangkan empat arah mata angin dan satu tujuan yaitu Tuhan yang maha Esa.
- Sumping di telinga dimaksudkan agar pengantin peka dan sensitif terhadap keadaan di sekitarnya.
Seperti inilah penampakan sanggul bokor dengan perhiasannya...