Tata rias pengantin Jogja putri
Setelah materi rias pengantin Solo Putri selesai, kelas dilanjut dengan materi pelajaran rias pengantin Jogja Putri. Selama yang saya tau pernikahan pada adat Jawa yang banyak terekspos dimedia adalah pernikahan adat Solo & Jogja.
Sekilas riasan pengantin Solo Putri & Jogja Putri nampak sama. Namun jika dicermati, selain busana dan aksesoris yang dikenakan, bentuk paes Solo maupun Jogja memiliki perbedaan. Terlihat dari bentuk pola rias atau cengkrongan paes. Mulai dari bentuk gajahan/penunggul, pengapit, penitis dan godeg.
Perbedaan paesnya terlihat seperti digambar ini:
Seperti halnya paes Solo, paes Jogja juga memiliki nama-nama dan ukuran beserta dengan maknanya.
- Penunggul, dengan ukuran kurang lebih 3 jari, bentuknya seperti daun sirih, letaknya di tengah-tengah dahi. Menggambarkan sesuatu yang baik. Diharapkan agar kedua mempelai dapat menjadi pasangan yang sempurna. Wanita selalu dihormati dan ditinggikan derajatnya.
- Pengapit, dengan ukuran kurang lebih 3 jari, berbentuk seperti ngudhup kanthil, letaknya diantara pengunggul dan penitis. Lambangnya mengapit atau mengontrol penunggul agar jalannya selalu lurus, sehingga tidak ada halangan yang berarti dalam mengarungi bahtera rumah tangga.
- Penitis, dengan ukuran kurang lebih 2 1/2 jari, telaknya di kiri dan kanan setelah pengapit, berbentuk seperti setengah bulatan ujung telur ayam, ujung penitis mengarah ke sudut alis. Melambangkan bahwa segala sesuatu harus memiliki tujuan dan tepat sasaran, seperti dalam menentukan anggaran rumah tangga.
- Godeg, beebentuk seperti ngudhup turi (turi di sini yang dimaksud adalah bunga turi yang biasa dimasak pecel), letaknya di depan daun telinga kiri dan kanan. Melambangkan harapan agar kedua mempelai dapat bertindak secara bijaksana dan selalu intropeksi diri, tidak terburu-buru dan gegabah.
Berikut video cara pembuatan paes Jogja Putri;
Jika semua bentuk cengkrongan telah bagus dan rapi, barulah ditebalkan, dengan pidih berwarna hitam menggunakan welat. Cara mengisinya dimulai dari bawah ke atas di mulai dari godeg kanan yang fungsinya menghindarkan tangan agar tidak terkena pidih. Kemudian lakukan pembuatan sunggar dan sanggul.
Setelah pembuatan paes dan sanggul selesai, pekerjaan selanjutnya adalah memasang perhiasan dan busana pengantin. Untuk makna filosofis perhiasan pengantin Jogja akan saya ulas pada artikel "PENGANTIN PAES AGENG"
Photo-photo ini adalah hasil karya saya ketika ujian Tata Rias Pengantin Jogja Putri. Penunggulnya itu lhooo, agak kurang dikit bentuk daun sirihnyaaaa...
0 comments